Berbicara soal cita-cita,,

Assalamu'alaikum,,
kali ini sahabatku mengingatkanku akan satu hal, yaitu cita-cita,, 
mungkin kalian tidak akan percaya, bahwa "pelukis" adalah cita-cita terakhirku, bahkan aku tidak terlalu menganggapnya cita-cita,, hanya aku mengagumi lukisan ayahku dulu,, tetapi begitulah perjalanan panjang yang Allah berikan, Alhamdulillah,,

cita-cita ku ada banyak,,
disaat umur 4 tahun aku bercita-cita menjadi tentara, tetapi agamaku tidak mendukung cita-cita tersebut, karena tidak mungkin aku harus pakai celana dan juga bersentuhan dengan lawan jenis, maka dari itu aku harus bersabar, karena tidak mungkin aku meninggalkan Allah hanya karena sebuah cita-cita?,,,, ini semua pasti ada hikmahnya,,   cita-cita ke 2 adalah "ballerina" entah kenapa aku suka sekali dengan balet,, saat itu ungkin aku berumur 5 tahun,, namanya anak kecil, padahal abiku sudah memberitahu kalau jadi tentara tidak bisa, apalagi balet yang pakaiannya ketat? sungguh lucu anak kecil,, yang ke 3 adalah "pesulap" aku sangat suka orang yang menghibur orang lain dipanggung dengan merpatinya dan tongkatnya, kita tidak boleh membohongi orang lain, dan aku harus tinggalkan,,, yang ke 4 "pianis"cita-cita yang paling aku cintai dari yang lain,, tetapi ternyata musik di haramkan dalam islam, maka demi meraih surgaNya maka lagi-lagi harus kutinggalkan, yang ke 5 adalah designer, tetapi aku tidak dpat menekuni yang satu ini,, yang ke 6 "detektif" dan sama lagi, tak bisa kukerjakan karena agama, yang ke 7 atlet renang, yang paling mustahil, yang ke 8 pemain teater, ke 9 fotografer, ke 10 pemain sirkus, 11.Barista, 12.Dokter Hewan 13.Mangaka 14.seiyuu 15.Spy 



dari sekian banyak cita-cita aku sadari bahwa pekerjaan paling mulia bagi seorang wanita adalah menjadi ibu bagi anak anaknya, dan suami yang mencari kerja, dan itu pilihan sangat adil, karena perempuan melahirkan, laki-laki mencari uang, sama-sama "berat",, dan setelah itu aku tidak punya cita-cita,,, sampai suatu hari, dimana aku "ngangak" dikamar,, mengingat  guruku selalu mengomeli ku yang suka mencoret buku catatan,, aku juga tidak terlalu nyambung dengan murid lain, karena aku dibilang hidup di goa,, aku tidak banyak tahu artis yang mereka sukai dll. karena ketidak nyambunganku dan rasa malu berteman, aku jadi memilih untuk "berkarya" pilihan terbaik yang pernah kubuat,,, dan saat itu aku mulai melukis, kakak ku meminta abi ku membelikan cat, dan kami pun mulai melukis, dan saat itu aku juga merasa 'ini hanya sekedar hobi' aku bahkan sempat buntu ditegah jalan,, aku sangat bingung,, aku benar benar tidak paham cara melukis, walaupun bagi pemula itu bisa dibilang luarbiasa,, dan aku sempat mogok  beberapa bulan,, kalau saja abi ku tidak memanggilkan guru melukis saat itu,, mugnkin sekarang aku bukan pelukis,, dan lukisan teratai adalah lukisan terakhirku, karena "seniman juga bisa gugur ditengah jalan"... Alhamdulillah,, inilah hikmah dibalik semua ini,, InsyaAllah yang terbaik menunggu kita semua,, yang butuh kita lakukan adalah jalani apa yang ada didepan kita dan bersabar, ,, 



karena seniman bisa melakukan semua, tapi belum tentu semua yang dia bisa "mau" dia kerjakan,, contohnya aku, aku bisa menjahit, ngerajut, lettering, bahkan aku sangat handal lettering, tapi karena aku tidak suka detail, dan telaten maka aku tidak kerjakan, aku lebih. memilih melukis isi hati dibanding melakukan sesuatu yang sama berulang kali,, meskipun seniman tetap memiliki passion nya dimana,, 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

D.I.Y Quill Pen, G pen, cara mebuat pena bulu ayam

How To Make Beauty and The Beast Enchanted Rose with Clay

melukis pot bunga